Wednesday, October 5, 2016

Keberangkatan yang Tertunda

"Sabar zan, InsyaAllah semuanya akan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Just wait and everything's gonna be alright, bismillah," sahutku dalam hati sambil menenangkan diri di sudut kamar.

Keberangkatan yang Tertunda
Foto: Pinterest
Tepat ba'da maghrib selesai sholat berjamaah bersama keluarga, entah mengapa handphoneku terus bergetar tidak sewajarnya. Kemudian, aku bergegas melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam ponselku, banyak sekali notification bermunculan dari group WhatsApp yang memancingku untuk segera membukanya. 

Sontak jantungku berhenti berguncang beberapa detik kemudian, ternyata dalam group tersebut banyak sekali yang mendapatkan email berisi pengumuman kelulusan beasiswa Turki yang aku ikuti, secercah harapan sempat redup dalam kegelisahan pada saat itu karena tidak ada satupun email yang masuk ke dalam ponsel Samsungku, "mungkin belum rezekinya," pungkasku berwajah murung. 

Akan tetapi, aku tidak patah semangat begitu saja, pada saat aku merefresh muatan emailku karena rasa penasaran yang menghantui raga dan jiwa, di saat itu pula ekspresi wajahku berubah 180 derajat. Aku memberitahu keluarga bahwa aku diterima seperti teman-temanku yang sempat heboh di dalam group WhatsApp. 

Keadaan menjadi tak terkendali bak petir yang terus menyambar kota Bogor di kala hujan tiba, keluargaku memberikan pesan dan ucapan selamat atas pencapaianku tersebut, serta rasa syukur yang mendalam atas nikmat yang Allah berikan padaku.
ALLAH BERSAMA ORANG-ORANG YANG SABAR
Pengurusan Visa pun dimulai; kami, para penerima beasiswa, diberi jadwal dari tanggal 9-25 September. Sesegera mungkin aku ingin menyelesaikan prosedur tersebut bersama rekan-rekan seperjuanganku, Alhamdulillah dalam tahap ini diberikan kelancaran dan pada tanggal 20 September Visa dengan masa berlaku 90 hari sudah dapat diambil. 

Aku bergegas mengisi angket yang sudah disediakan oleh pihak beasiswa dalam aplikasiku dan mengisi waktu keberangkatan pada tanggal 28 September yang sudah disepakati dengan teman-temanku agar dapat meluncur ke Istanbul serentak dan berpencar ke kota-nya masing-masing. 

Kendati demikian, tanggal pengurusan Visa yang sebelumnya berakhir pada tanggal 25 September terpaksa diundur menjadi tanggal 1 November karena ada beberapa hal yang mengharuskan pihak beasiswa melakukannya, salah satunya keterlambatan prosedur di negara lain. 

Alhasil, ekspektasi keberangkatan pada tanggal 28 September hanyalah angan-angan semata yang berujung pada perdebatan sesama penerima beasiswa seantero dunia, dan pada akhirnya salah satu dari kami berinisiatif untuk menghubungi pihak beasiswa yang membuahkan hasil kepastian keberangkatan yang dijadwalkan pada tanggal 10 Oktober kami semua sudah mendapatkan tiket perjalanan. Wallahu A'lam Bish-Shawaab.
BERSYUKUR MERUPAKAN SALAH SATU KUNCI KEBAHAGIAAN
Seiring dengan menunggu tiket pesawat yang tak kunjung datang, penempatan asrama pun semakin jelas keberadaannya dan akan disusul dengan tempat berlangsungnya TOMER (kursus bahasa Turki) dalam waktu dekat ini. 

Bersyukur dan sabar adalah hal yang terpenting untuk situasi seperti ini, sehingga aku pun memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan melakukan berbagai aktifitas untuk mengisi waktu luang mulai dari mempelajari bahasa umum Turki hingga Perancis, karena ada yang mengatakan bahwa bahasa adalah senjata utama untuk menguasai dunia.

Tak lupa untuk menonton serial reality show, Running Man, dan beberapa film bergenre Biografi, Horor, dan Fantasi yang merupakan salah satu dari berbagai macam hobiku. Setiap pagi, aku disuguhkan secangkir teh manis panas dan koran Kompas melalui aplikasi S LIME, aplikasi online magazine, untuk menambah wawasan seputar isu yang beredar dalam kancah internasional maupun domestik, serta selalu mengasah otak dengan mengisi Sudoku dalam berbagai level setiap harinya yang disediakan koran tersebut. 

Alhamdulillah, kesiapan fisik maupun mental dapat lebih matang lagi dengan penagguhan tersebut. So, di balik sebuah masalah, terdapat berbagai hikmah jika menanggapinya dengan positif. 

Keep positive, Allah with us !

2 comments

Gapapa donggg berangkatnya nanti.. biar bisa puas puasin makan bakso mie ayam soto nasi goreng.. beuhhhhhh!

Jualan bil disana, chef rofiq ada kan haha


EmoticonEmoticon